Popular Posts

Sunday, September 25, 2011

tidak terasa sudah lebih dari dua bulan saya mengabdikan diri di Insantama boarding school Banjarbaru. Ada banyak sekali pengalaman yang tak habis jika ingin saya ceritakan disini. Mulai dari masalah keberangkatan saya menuju tempat saya sekarang ini yang penuh dengan perjuangan dan kesulitan. belum lagi masalah yang muncul selama saya mengajar di sekolah ini. tapi walaupun banyak masalah saya merasa ada ketentraman yang saya dapatkan ketika berada di sekolah ini. ketenangan yang tidak saya dapatkan di tempat saya yang dahulu.
Saya merasa bahagia karena saya bisa mencari ma'isyah sekalian mencari ridho allah di saat yang sama. sekolah ini memang beda dari sekolah -sekolah lain di luar sana, sebab di sini kita tidak hanya bertugas sebagai pengajar ilmu tetapi juga sebagai pembimbing yang di amanahi untuk bisa merubah akhlak para siswa yang tadinya kacau balau menjadi bersyakhsiyah islamiyah murni. Sehingga terlihat betul perubahan perilaku antara sebelum masuk Insantama dengan sesudah masuk Insantama, Inilah yang membedakan insantama dengan sekolah lain.
Secara bangunan fisik mungkin sekolah ini biasa aja, bahkan mungkin cenderung sederhana. boleh di bilang sebelas dua belas dengan sekolahnya laskar pelangi. Yah mungkin agak mendingan sedikid lah dibanding sekolah yang di ilustrasikan pada film laskar pelangi. Bedanya kalo laskar pelangi di ajari bagaimana menjadi manusia yang berani bermimpi, sedangkan di sini, di sekolah ini anak-anak di ajari tidak hanya berani bermimpi tetapi juga berani memilih Islam sebagai jalan hidupnya dengan segala resikonya.
rasanya tak menyesal saya berada disini, sesusah apapun keadaan disini. Saya teringat, pesan seorang teman ketika pertama kali mengutarakan keinginan saya untuk melepaskan profesi saya yang lama dan memilih mengambil profesi sebagai seorang guru di tempat ini. katanya," Akhi Allah saat ini memberi antum kesempatan, sekarang terserah pada antum untuk mengambil kesempatan ini atau menolaknya, tapi yang jelas kesempatan itu tidak akan datang lebih dari satu kali. Antum pikirkan lagi baik buruknya, satu hal yang harus antum pegang ketika memilih salah satunya adalah antum harus siap menaggung semua resiko yang akan mengikuti pilihan antum tersebut. jadi jika antum memilih sebagai seorang pengajar di Insantama kelak, maka bagaimanapun kondisi nya disana kelak tetaplah bertahan, ana ga mau lagi denger antum berkeluh kesah tentang pekerjaan antum sebagaimana yang sering antum lakukan sebelum ini"
kata-kata itulah yang seringkali terngiang saat saya sudah menjalani profesi sebagai pengajar di sini, sesulit apapun akan saya hadapi dengan tegar. karena saya telah berkemauan dan saya telah memilih profesi ini dengan meminta petunjuk dari Allah. thak's Allah & Thank's my friend.
Semoga kita senantiasa di kuatkan dalam menapaki jalan dakwah ini. amiin

No comments:

Post a Comment