Popular Posts

Thursday, March 29, 2012


Manusia itu kadang-kadang aneh, dikasih banyak waktu lowong. Di kasih banyak kerjaan hingga ga ada lagi waktu kosong juga bingung. Yah, seperti itulah ritme kehidupan kita. Hidup ini seperti sebuah perjalanan panjang yang pada akhirnya berakhir di satu titik.
Ngomong-ngomong soal tujuan, kira-kira apa sih tujuan hidup kita ini ? Ada yang bilang, "hidup itu seperti air mengalir aja, jalani aja yang penting happy". Bener ga sih sikap hidup yang kayak gitu ? Life for fun, hidup untuk seneng-seneng aja. Semua orang emang sih pengen hidupnya itu menyenagkan, kalau bisa nggak ada susahnya. Tapi hidup tidaklah demikian adanya, senang dan susah silih berganti menimpa kehidupan kita. Karena ini adalah sunatullah sebuah kehidupan.
Faktanya, hidup kita nggak selamanya menyenangkan bukan?? hidup kita juga tidak selamanya susah kan?? semuanya seperti roda yang berputar.
Kalau kita ibaratkan hidup kita ini seperti kurva dalam ilmu statistik, maka kurvanya akan naik turun seperti sebuah pegunungan yang berjejer naik dan turun. maka nikmati sajalah hidup ini dengan segala susah senangnya. Hidup ini akan terasa indah jika kita berpikir hidup ini indah.
halah, kayaknya kita udah terlalu jauh keluar dari pembicaraan awal kita ya, baiklah kita kembali ke tujuan hidup.
Jadi sebenarnya apa sih tujuan hidup kita itu ? Untuk mengetahuinya tentu saja kita harus tahu dulu dari mana kehidupan ini berasal ? ada dengan sendirinya kah? atau ada asal mulanya yang menciptakan? Dari penelitian ilmiah tahulah kita hidup kita ini berasal dari setetes air sperma laki-laki yang menyatu dengan sel telur perempuan berkembang dan jadilah kita MANUSIA.
Terus siapakah yang menjadikan semua itu? yang membuat benda itu bisa berubah dan hidup seperti kita yang sekarang ini? Dia lah yang kita sebut dengan Tuhan.
Siapkah Tuhan kita? HUWALLAHU TA'ALA. Dialah Allah ta'ala. pencipta sekalian alam semesta beserta segala isinya. karena itu untuk tahu tujuan hidup, kita harus tahu tujuan diciptakannya manusia oleh Sang Pencipta itu sendiri.
Sekarang mari kita simak, Sang pencipta bertutur dalam wahyu Nya :
" Dan tidaklah aku ciptakan Jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada_Ku" ( TQS. Ad dzariyat : 56).

Inilah tujuan hidup kita kawan... sudah ketemu sekarang ?
terus apa sih yang dimaksud ibadah disini, apakah hidup kita cuman untuk menjalankan aktifitas ritual saja ? tentu saja tidak. Ibadah yang dimaskud disini adalah ketika kita menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan syariat yang sudah ditetapkan oleh Dia, Sang maha Pencipta. Menjalankan setiap perintah dan menjauhi setiap laranganNya.
Wallahu "alam

Sunday, September 25, 2011

tidak terasa sudah lebih dari dua bulan saya mengabdikan diri di Insantama boarding school Banjarbaru. Ada banyak sekali pengalaman yang tak habis jika ingin saya ceritakan disini. Mulai dari masalah keberangkatan saya menuju tempat saya sekarang ini yang penuh dengan perjuangan dan kesulitan. belum lagi masalah yang muncul selama saya mengajar di sekolah ini. tapi walaupun banyak masalah saya merasa ada ketentraman yang saya dapatkan ketika berada di sekolah ini. ketenangan yang tidak saya dapatkan di tempat saya yang dahulu.
Saya merasa bahagia karena saya bisa mencari ma'isyah sekalian mencari ridho allah di saat yang sama. sekolah ini memang beda dari sekolah -sekolah lain di luar sana, sebab di sini kita tidak hanya bertugas sebagai pengajar ilmu tetapi juga sebagai pembimbing yang di amanahi untuk bisa merubah akhlak para siswa yang tadinya kacau balau menjadi bersyakhsiyah islamiyah murni. Sehingga terlihat betul perubahan perilaku antara sebelum masuk Insantama dengan sesudah masuk Insantama, Inilah yang membedakan insantama dengan sekolah lain.
Secara bangunan fisik mungkin sekolah ini biasa aja, bahkan mungkin cenderung sederhana. boleh di bilang sebelas dua belas dengan sekolahnya laskar pelangi. Yah mungkin agak mendingan sedikid lah dibanding sekolah yang di ilustrasikan pada film laskar pelangi. Bedanya kalo laskar pelangi di ajari bagaimana menjadi manusia yang berani bermimpi, sedangkan di sini, di sekolah ini anak-anak di ajari tidak hanya berani bermimpi tetapi juga berani memilih Islam sebagai jalan hidupnya dengan segala resikonya.
rasanya tak menyesal saya berada disini, sesusah apapun keadaan disini. Saya teringat, pesan seorang teman ketika pertama kali mengutarakan keinginan saya untuk melepaskan profesi saya yang lama dan memilih mengambil profesi sebagai seorang guru di tempat ini. katanya," Akhi Allah saat ini memberi antum kesempatan, sekarang terserah pada antum untuk mengambil kesempatan ini atau menolaknya, tapi yang jelas kesempatan itu tidak akan datang lebih dari satu kali. Antum pikirkan lagi baik buruknya, satu hal yang harus antum pegang ketika memilih salah satunya adalah antum harus siap menaggung semua resiko yang akan mengikuti pilihan antum tersebut. jadi jika antum memilih sebagai seorang pengajar di Insantama kelak, maka bagaimanapun kondisi nya disana kelak tetaplah bertahan, ana ga mau lagi denger antum berkeluh kesah tentang pekerjaan antum sebagaimana yang sering antum lakukan sebelum ini"
kata-kata itulah yang seringkali terngiang saat saya sudah menjalani profesi sebagai pengajar di sini, sesulit apapun akan saya hadapi dengan tegar. karena saya telah berkemauan dan saya telah memilih profesi ini dengan meminta petunjuk dari Allah. thak's Allah & Thank's my friend.
Semoga kita senantiasa di kuatkan dalam menapaki jalan dakwah ini. amiin

Saturday, May 14, 2011

Berbagi Semangat


Aku hanya ingin berbicara soal semangat dan pikiran positif aku tak ingin kalian ganggu dengan masalah kefuturan, beratnya tantangan, atau sulitnya perjuangan yang harus di lalui. Biarlah semua itu kita lalui dalam proses perjalanan hidup ini. Biarlah semua berlalu seiring berjalannya waktu. Takkan ada masalah yang tanpa solusi, semuanya dapat kita selesaikan selama kita mau menyelesaikannya. Pertanyaannya mau atau tidak untuk berproses dalam menghaapi setiap masalah dalam hiup ini. Karena orng yang hidup pasti punya masalah. Jadi jangan pernah menghindari masalah karena masalah selalu aja ada. Jangan katakan Ya Allah kok masalahku besar sekali, tapi katakan,”Wahai masalah, Allah itu Maha Besar.”

Hidup adalah rangkaian perjuangan yang harus kita jalani. Maka jadikanlah karakter diri kita sebagai karakter pejuang, bukan karakter pecundang. Karena ketika karakter pejuang sudah melekat dalm diri kita sebesar apapun masalah yang muncul akan dapat dihadapi dengan senyuman. Karena bagi seorang pejuang masalah adalah anugerah. Dengannya kita bisa semakin kuat, dengannya ketegaran semakin mantap.

Hari-hari dari seorang pejuang itu senantiasa dihiasi oleh motivasi dan semangat yang membara. Ketika dunia memberinya seribu alasan untuk menangis, dia mampu menunjukkan pada dunia sejuta alasan untuk tersenyum. Tak ada alasan bagi dia untuk menyerah pada keadaan. Karena dia sadar bahwa hidup ini adalah pilihan, dan orang yang cerdas adalah orang yang memilih menjadi pemenang dalam hidup apapun keadaannya. Konsisten dengan pilihan, dan mau berjuang untuk pilihan yang ia buat.

Tak peduli apapun resiko yang harus ia tanggung untuk menjalani pilihan hidupnya itu. Karena bagi seorang pejuang tujuan dari pilihan adalah titik fokusnya, ia tidak terlalu fokus dengn hambatan yang muncul. Dia sadar kalau hidup ini memang tidak akan pernah datar, ia kan senantiasa mengalami perubahan. Life is never flat, begitu kata orang bule. Tidak ada yang kekal kecuali perubahan itu sendiri. Maka yang terpenting itu kearah manakah perubahan yang terjadi pada diri kita? Lebih baikkah, atau jutru malah lebih buruk, semua tergantung pada pilihan yang kita buat.

Oleh karena itulah sekarang coba lihat diri kita, dimanakah posisi kita? Membaikkah atau memburuk..jika kita lihat keadaan kita terus memburuk berarti ada yang salah dengan piihan hidup yang kita buat. Segera rubah dan cari tahu apa yang membuat kita lebih baik setiap saatnya. Mulailah dengan merubah cara berfikir dan cara kita merasa. Jika saat ini kita lebih banyak berfikir negatif maka wajar jika kita tidak produktif. Mulailah dengan berfikir positif. Jika saat ini kita sering merasa sedih, rubahlah persaan itu dengan kebahagiaan. Sebab tak ada yang mampu mmenghalangi kita untuk berfikir positif dan merasa bahagia melainkan diri kita sendiri. So, tetap jaga hati dalam suasana yang positif dan bersemangat agar hidup kita dipenuhi dengan keindahan.

Hati yang terisi dengan kebahagiaan akan mampu mendorong tubuh dan pikiran seseorang pada tindakan yang positif dan prouktif. Jika ini telah dimiliki maka sukses bukan lagi sebuah mimpi. Ia hanyalah masalah waktu. Yakinlah Bro!!! …Karena keberhasilan adalah hak bagi setiap insan manusia di muka bumi ini..Rabana atina fi ad dunya haanah wa fi al khirati hasanah, waqina adza bannaari.Amiin.

Watchout….

Your enemy is behind you

But you can because

Spirit is the power of success.

Salam perjuangan….The Fighter!!!!!!!!

Monday, May 9, 2011

Not Easy but Nothing Impossible


Mimpi dan kenyataan adalah dua hal yang saling bertentangan, namun demikian diantara kedua hal tersebut terdapat seutas tali yang menghubungkannya. Ketahuilah tali itu bernama harapan dan kemauan. Dengan kemauan yang kuat sebuah mimpi akan bisa terwujud ke alam nyata. Telah begitu banyak yang membuktikannya, kawan!

Sadar ataupun tidak, pada dasarnya yang memisahkan mimpi dengan kenyataan atau realita itu hanyalah waktu. Karena berawal dari mimpi-mimpi anak manusia lah realita ini ada.

Begitu banyak manusia sukses dengan mimpi-mimpinya. Tanpa adanya sebuah mimpi manusia itu akan mati karena kehilangan gairah hidupnya. Pada dasarnya mimpi lah yang membut manusia bangkit untuk terus berjuang menghadapi hidup ini.

Sebuah mimpi kadang terlihat begitu jauh dari realita, walaupun demikian tetap saja sebuah mimpi itu mungkin diwujudkan selama ada kemauan yang kuat di dalam diri orang yang memiliki mimpi. Sebab tak ada yang mustahil bagi sebuah mimpi untuk menjadi realita. Sekalipun memang tidak mudah dalam mearih mimpi-mimpi itu. Semakin besar sebuah mimpi semakin keras juga perjuangan untuk mewujudkannya..mungkin inilah harga dari sebuah mimpi.

Setiap orang yang berani bermimpi harus berani pula membayar harganya. Harga mimpi itu adalah pahitnya perjuangan, sedangkan laba dari mimpi itu adalah manisnya keberhasilan. Jika mimpi itu adalah sebuah asset maka investasi selanjutnya setelah mimpi adalah pantang menyerah,kalau di istilahkan pepatah orang banjar itu adalah,”dalas hangit balangar dada,amun manyarah kada”..atau kalau meminjam istilah pepatah lainnya,”Waja sampai kaputing” tupang. Dengan demikian keberhaasilan menjadi sebuah harga mati bagi orang yang berani bermimpi.

Ada sebuh qaidah dalam teori psikologi yang sering disebut dengan prinsip LOA [ ow of Attraction]. Dalam prinsip LOA dikatakan, ketika kita membulatkan tekad untuk meraih sesuatu, maka segala sesuatu yang ada ajan mendekat untuk menghantarkan kita pada tujuan kita tersebut. Hal ini sejalan dengan pepatah arab yng berbunyi,”Man jadda wa jadda” siapa saja yng bersungguh-sungguh niscaya dia akan berhasil mendapatkan apa yang ia tuju.

Dalam Al Qur’an pun dikatakan, fa idza azzamta fatawakkal ‘alallahh, (maka apabila kalian sudah memiliki kemauan yang kuat selanjutnya serahkan kepada Allah. Memang sih dalam menggapai sebuah mimpi itu pasti akan banyak rintangan yang siap menghadang langkah-langkh kita. Akan tetapi, Selama si pemimpi tidak pernah berhenti berjuang maka pada akhirnya mimpi itu akan terwujud juga. Karena perjuangan meraih mimpi terkadang adalah sebuah perjalanan yang panjang, maka motivasi yang kuat sangat mutlak diperlukan.

Tahukah anda bahwa sebenarnya tidak ada orang yang malas, yang ada itu adalah orang yang tidak termotivasi. Tahukah pula bahwasanya tidak ada orang yang gagal selama ia masih belum berhentti berproses. Bukankah beda orang berhasil dengan orang gagal itu hanya terletak pada waktu mereka mengakhiri usahanya. Orang gagal itu terlalu dini mengakhiri usahanya, sementara mimpinya belum lagi terwujud. Sedangkan orang sukses itu tidak pernah benar-benar berhenti berjuang sebelum mimpinya itu terwujud secara sempurna.

Maka yang harus kita ketahui juga adalah, bahwasanya ada dua hal yang apabila ini ada pada jiwa orang yang bermimpi maka dapat dipastikan mimpi itu hanyalah akan menjadi angan-angan untuk selamanya. Dua hal ini apabila menjangkiti manusia maka ia berpotensi menjadi orang yang gagal. Dan tahukah anda dua hal tersebut adalah puas diri dan putus asa.

Teakhir yang tidak boleh dilupakan oleh orang-orang yang bermimpi adalah doa yang tiada putus kepada Allah Tuhan semesta alam. Ketawakkalan yang tetap terhunjam dalam jiwa di setiap langkah perjuangan, Walau bagaimanapun Allah Maha kuasa merubah Sesuatu yang yang tadinya mustahil menjadi mungkin untuk terwujud. So, keep your spirit and keep your dream..Jangan pernah takut dikatakan sebagai seorang pemimpi, karena Sang Pemimpi itu adalah Sang Pemenang. .ALLAHU AKBAR!!!

Thursday, April 21, 2011

Ujian,Siapa Takut.


Ujian itu sama sekali tidak untuk menilai kepandaian, tetapi untuk mengenali kepatuhan kepada proses belajar.

Orang yang patuh kepada proses belajar, tidak pernah takut ujian karena dia sudah melakukan yang terbaik.

Dan orang yang paling ikhlas untuk gagal adalah orang yang telah mencoba yang terbaik. Yang terbaik saja bisa gagal, apalagi jika tidak belajar.

Ujian ini bukan tentang siswa/pelajar, tetapi tentang semua orang; yang ujian sesungguhnya baru dimulai setelah selesai sekolah.

Ujian yang utama adalah saat kita harus melanjutkan kehidupan dengan mengeluhkan kehidupan dalam diri kita; atau melanjutkan kehidupan dengan apa adanya diri kita, dan berusaha berhasil dengan apapun adanya diri kita.

Banyak orang yang hidupnya belum mulai; menunggu cantik dulu, menunggu tua dulu, menunggu kaya dulu dll.

Padahal apapun kekurangan, kalau diterima sebagai satu-satunya modal; maka kekurangan itu menjadi kelebihan.

Apapun hal terburuk yang kita miliki, kalau itu satu-satunya, itu adalah modal terbaik.

Sehingga mungkin bukan kita menunggu sesuatu untuk memulai, tetapi memulai dengan apa adanya sekarang.

Karena perjalanan naik dimulai dimanapun kita berada.

Kalau kesabaran itu sulit untuk anda, maka gunakan ketidak-sabaran itu untuk menyegerakan keberhasilan.

Jadi jangan mensyaratkan sabar dulu untuk jadi orang hebat. Jika anda pemarah, pemarahlah -tetapi gunakan kemarahan itu untuk kurang tidur dan belajar, untuk kurang istirahat dan bekerja, dan untuk mentenagai belajar karena sedang marah.

Orang2 besar yang berhasil itu telah sekali atau beberapa kali terhina dalam hidupnya; dan mereka membalas untuk membuktikan bahwa orang2 yang merendahkan itu harus menyesal dan meminta maaf nanti.

Kalau kita benar, jangan buktikan bahwa kita benar; damailah, lalu buktikan bahkan orang2 yang meragukan kita, adalah orang2 yang diuntungkan karena pelayanan kita.

Orang yang tidak bisa belajar, tidak akan bisa memimpin. Karena kepemimpinan itu adalah ilmu menyesuaikan diri dengan keadaan untuk selau diatas gelombang perubahan.

Dan orang2 yang menyesalkan sebagia anak buah adalah orang yang menggunakan ilmu lama, untuk mengelola masalah baru, menggunakan solusi jangka pendek untuk masalah jangka panjang.

Kalau kita beraspirasi untuk jadi pemimpin, mulai dari sekarang ikhlaskan-lah diri anda untuk belajar.

Jika anda termasuk orang yang ngantuk ketika membaca buku; sikap anda terhadap buku itu harus diperbaharui. Dia harus melihat bahwa yang ada dalam buku itu mewakili pemikiran orang2 besar sebelumnya. Dan apabila buku itu dibuka, dia masuk kepikiran jendela orang2 besar, sehingga dia bisa berbakat untuk berhasil semuda mungkin.

Tertariklah kepada janji dari pelajaran.

Kita itu harus belajar “bandel” untuk mengabaikan apapun yang membuat kita tidak bersemangat.

Berpihaklah pada pembicaraan, perasaan, pikiran, pekerjaan, pergaulan yang membuat kita bersemangat.

Jadilah pribadi yang kuat sekali dalam kebaikan, sampai orang lain tertarik menjadi orang baik.

Berfokuslah pada yang penting, abaikan yang tidak penting bagi kita.

Tidak ada selembar daun yang jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan. Kekuasaan Tuhan itu menyentuh semua sudut kehidupan kita.

Sehingga ujian yang diberikan orang lain kepada kita itu adalah bagian dari keputusan Tuhan.

Sebagian manusia diijinkan oleh Tuhan untuk menuntun kita kepada kemulaiaan. Orang yang setia kepada yang benar, telah lulus ujian sebelum ujian.

Ujian itu setuju / tidak setuju harus kita lakukan. Maka ikuti saja ujian itu, yang penting lulus dulu, setelah itu baru pikirkan kualitas dari kelulusannya.

Rasa takut itu rahmat, yang mengeluarkan semua kemampuan. Kalau anda kurang belajar, sulit mengingat, malas membaca, maka takutlah kepada kelas anda sebagai pribadi kalau anda tidak lulus.

Takut itu adalah rahmat yang memaksimalkan kekuatan.

Tuhan itu tidak akan memberikan masalah, kecuali kita mampu untuk menyelesaikannya; sehingga sebetulnya kita akan mampu menyelesaikan semua masalah.

Ujian itu selalu diniatkan untuk melihat apakah kita pantas untuk naik. Karena Tuhan itu Maha Tinggi dan Meninggikan.

Cobaan itu adalah bagian dari ujian, dan kita akan dicoba dari apa yang kita ucapkan.

Tidak ada hubungan antara nilai yang baik di sekolah dengan kualitas hidup yang baik.

Semua orang yang nilainya jelek waktu sekolah, hidupnya akan baik; selama dia ada penyesalan untuk memacu belajar lebih baik dan pergaulannya baik.
Karena banyak orang yang nilainya tinggi waktu sekolah tapi melalaikan pergaulan.

Sadarilah bahwa kemiskinan itu sementara, seperti juga kekayaan. Tetapi hak kita yang permanen adalah menjadi pribadi yang damai, yang sejahtera, yang berbahagia.

Kalau anda selalu meihat kebahagiaan itu milik orang lain, selalu anda tidak akan pernah menemukan kebahagiaan itu didalam diri anda.

Kebahagiaan itu adalah kemampuan berbahagia. Maka berfokuslah kepada kita, karena setiap orang mengira bahwa orang lain lebih hebat.

Setiap orang punya jatah gagal dan punya jatah untuk sukses. Untuk meraih sukses, setiap orang harus menghabiskan jatah gagalnya terlebih dahulu.

Maka berbahagialah kalau anda gagal, karena bukan disitu keberhasilan anda.

Tugas kita adalah sebanyak-banyaknya gagal, sampai kemudian tidak ada pilihan lain kecuali berhasil.

Tujuan kita untuk segera berhasil adalah supaya kita menjadi pribadi yang powerfull untuk memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.

Kekayaan dan lain-lain adalah nomor akhir, tujuan utama kita adalah majukan kebaikan dan cegah keburukan.

Bagaimana mungkin orang lain mau menghormati anda, jika anda sendiri tidak menghormati hak anda untuk menjadi orang pandai.

Maka belajarlah, bisa – tidak bisa yang penitng belajar. Tuhan telah dikenal menyelamatkan orang2 terdesak.

Ikutilah ujian, tampil-lah ramah sebaik mungkin, gunkan sebaik mungkin semua kekuatan untuk dikasihani – terutama oleh Tuhan.

Lalu lulus-lah, kemudian penyesalan anda itu pelan-pelan menjadikan anda tambah lama – tambah baik lulusnya.

Tuhan itu kalau menyayangi kita diberikanlah rasa takut itu, supaya kita menyegerakan mempergunakan kekuatan kita secara maksimal. Tuhan Maha Pengasih.

Demikian resume singkat Mario Teguh Golden Ways, dengan topik “Ujian?, Siapa Takut, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semuanya.

Wednesday, April 13, 2011

Mengelola Rasa Marah


Pengelolaan rasa marah (Anger Managemet) berati kita tidak untuk menghilangkan rasa marah. Pengelolaan adalah cara untuk mencapai hasil lebih baik.

Sehinga pengelolaan rasa marah ini, mengubahnya dari ancaman yang membahayakan – menjadi rahmat yang memperbaiki kehidupan, apabila kita menggunakan rasa itu untuk menjadi pribadi yang setia pada yang benar.

Bersabar itu bukan untuk menghilangakan marah atau rasa marah. Bersabar itu tetaplah marah, tetapi tidak menggunakan rasa marah itu untuk merendahkan diri dan melukai orang lain, sehingga merusak hubungan.

Jadi orang yang marah itu sebetulnya sedang ditantang untuk menggunakan diri terbaiknya.

Banyak diantara kita sudah berdo’a tetapi tidak berlaku sesuai dengan do’a kita.

Karena kita tidak berlaku sesuai dengan do’a kita, kita ditaruh dalam keadaan yang gelisah. Kegelisahan itu adalah perintah untuk mengupayakan perpindahan kekeadaan yang lebih baik.

Maka orang yang sudah gilasah, tetapi tidak membuat perubahan dalam dirinya, dia dibuat marah.

Sehingga dia harus tegas, karena orang yang tidak tegas ketika marah, maka dia dibuat semakin marah.

Kalau anda pribadi yang cintai Tuhan, anda diberikan masalah supaya marah. Karena kemarahan itu mempermudah keputusan.

Karena banyak orang yang sulit memutuskan, tetapi ketika marah dia bisa cepat memutuskan.

Jadi nikmatilah kemarahan itu sebagai perintah untuk tegas memindahkan diri anda ke dalam tempat lebih baik.

Perintah untuk memajukan kebaikan dan mencegah keburukan itu, hanya ditujukan kepada orang2 yang kuat. Jadi orang2 yang tahu untuk memajukan kebaikan itu butuh orang2 kuat, maka ia harus menguatkan diri.

Orang yang marah bebas meluapkan kemarahannya; tetapi orang yang marah dengan liar, tidak bebas dari dampak keliarannya.

Kita tidak mungkin melakukan kesalahan, lalu bebas dari dampak kesalahan itu.

Marah itu nafsu, dan nafsu itu tidak pernah netral; nafsu itu kalau tidak meninggikan, ia merendahkan; kalau tidak memuliakan, ia menghinakan.

Karena nafsu itu tidak netral, dan marah itu bagian dari nafsu; maka ambilah keuntungan dari marah itu.

Tenaga yang biasanya tidak anda punyai pada saat tidak marah, gunakan tenaga itu pada hal2 yang positif, seperti membersihkan rumah misalnya.

Marah itu bisa positif apabila:
- Marah itu tidak merendahkan diri.
- Marah itu jangan melukai orang lain.

Kita bebas untuk marah, tetapi tidak bebas dari dampak kemarahan yang liar.

Orang marah itu tergantung kepekaannya, orang yang mudah marah itu mendahulukan dugaan buruk.

Orang yang berhati baik akan mendahulukan dugaan baik. Memilih dugaan baik kepada orang, mempengaruhi kebaikan sikap kita kepada orang. Dan memilih dugaan baik kepda Tuhan, merasa hidup kita terjamin.

Marah itu rahmat, jangan digunakan untuk merusak. Marah itu seharusnya digunakan untuk menjadi prilaku yang lebih tegas berlaku lebih baik bagi kita.

Wanita yang harus mengingatkan orang lain bahwa dia wanita, berarti ada masalah pada penampilannya. Pemimpin yang harus mengingatkan anak buahnya untuk mendengarkan, itu ada masalah dengan nilai yang dikatakannya.

Jika ada anak buah membangkang atasan, ada 2 kemungkinan:
- Kurangnya nilai yang dikatakan oleh pemimpin
- Rasa hormat anak buah terhadap kemampuan atasan untuk menghukum.

Atasan yang marah adalah atasan yang disandera anak buahnya. Hati2 dengan kemarahan didepan anak buah, karena itu ungkapan kelemahan kita.

Nilai dari yang dibicarakan orang itu harus dari hatinya. Kecerdasan itu meningkatkan kualitas dari yang dikatakan; dan kalau berangkatnya dari hati, akan sampai dihati.

Maka para pemimpin akan indah sekali, apabila semua yang dikatakannya datang dari hati yang jujur.

Tidak ada apapun yang terjadi yang tidak dimaksudkan untuk menaikkan kelas kita. Dan tidak ada yang bisa menaikkan kelas kita, tanpa seijin Tuhan.

Jadi ikhlas ini adalah marah, tetapi kemarahan ini tidak dilakukan untuk melukai orng dan merendahkan diri.

Jika anda marah kepada seseorang, coba perhatikan pertanyaan berikut:
- Apakah anda demikian terlukainya oleh perlakuan orang itu?, Jika tidak, tinggalkan.
- Apakah orang itu dengan sengaja melukai anda?, jika tidak, tinggalkan.

Pelukaan yang paling pedih justru sering dilakukan oleh orang2 yang paling kita cintai; karena kita itu punya harapan.

Banyak suami-istri yang tidak banyak bicara, tetapi sudah memasang harapan sebagai suami dan isteri; kalau suami/isterinya tidak berlaku sesui yang diharapkan ia akan marah.

Kenapa orang tua bisa marah tanpa mendidik kepada anaknya, karena dia mengharapkan anak2nya sudah tahu.

Untuk itu bersabar-lah dan buat orang lain tahu. Biasanya orang yang disentuh dengan cara yang baik itu, lebih cepat berubah daripada dimarahi.

Karen banyak orang yang menggunakan kemarahan sebagai satu-satunya alat. Tukang kayu, yang alatnya hanya palu, akan memperlakukan segala sesuatunya seperti paku.

Orang yang hanya menjadikan marah sebagai satu2nya alat, akan memperlakukan segala sesuatu dengan marah. Padahal sebagian besar dalam kehidupan ini, bisa diperlakukan dengan kasih sayang.

Semua hal butuh waktu, tetapi apa yang kita lakukan dalam waktu itu yang menentukan kelas kita didalam waktu.

Wajar adalah perilku terbaik, sehingga orang yang marah tidak boleh merasa minder karena marah, karena itu kewajaran.

Yang memuliakannya apabila dia tetap berekasi kepada yang baik.

Dengan berjalannya waktu, karena hidup kita penting, kita akan bisa memilahkan; mana yang penting untuk marah, mana yang tidak penting dan harus diabaikan.

Putuskanlah dengan tegas apakah anda layak marah atau tidak, jangan jadi korban dari keputusan umum orang lain. Orang2 yang menggunakan cara umum jadi orang biasa. Orang2 yang tidak menggunakan cara umum jadi orang yang hebat.

Marilah kita menjadi pribadi yang anggun untuk memilah, apa yang membuat kita marah dan apa yang tidak.

Dan apabila kita marah, kita pilih prilaku terbaik kita, supaya kita tidak merendahkan diri dan tidak merusak hubungan.

Kita tidak perlu bereksperimen, karena Tuhan pasti memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi pribadi yang bijak.

Tuhan itu memberikan ujian dalam pengetian yang lain, Tuhan memberikan kesempatan untuk menjadi orang sebagaimana kita do’akan.

Jangan lihat ujian seperti halnya ujian manusia, ujian Tuhan itu ditujukan untuk memuliakan kita.

Sadarilah bahwa hati ini tempatnya godaan, tempatnya gangguan, dan tempatnya undangan untuk menjadi pribadi yang anggun.

Maka pilihlah untuk bereaksi baik terhadap seburuk-buruknya keadaan.

Kualitas hati itu menentukan keseluruhan dari kualitas hidup kita. Jadi orang yang merindukan peningkatan kualitas hidupnya, ia harus memperbiki kualitas hatinya.

Marah itu reaksi alamiah yang wajar. Dan marah itu memiliki kekuatan, kalau tidak memuliakan maka akan merendahkan.

Jadi marilah kita jadikan logika kita untuk selalu sadar, dalam persaan apapun untuk menetapkan penting atau tidaknya suatu hal bagi kita.

Hidup ini adalah pilihan, tetapi sebagian orang mengikhlaskan dirinya untuk menjadi orang tidak baik.

Untuk itu apapun masa lalu kita, apapun penyesalan tentang masa lalu, berapapu harga kita dimasa lalu; hari ini jadilah pribadi yang anggun, tetapkan jadi pribadi yang gagah, minta bantuan Tuhan untuk penguatan.

Apabila kita dicoba, dicoba selalu untuk yang baik, dan apabila kita bereaksi, kita berekasi dengan cara yang memuliakan kehidupan.

Marah itu wajar, tapi pastikan kita menggunakan kemarahan itu untuk kebaikan diri dan sesama.

Demikian resume singkat Mario Teguh Golden Ways, dengan topik “Anger Managerment, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semuanya.

Tuesday, March 29, 2011

Atheis dan Istilah Kufur


Di suatu pagi seorang gila berlari ke pasar lalu berteriak:”Aku mencari Tuhan ! Aku mencari Tuhan”. Orang lalu berkerumun menontonnya. “Memangnya, Tuhan pergi ke mana, Dia lari atau pindah rumah?” Tanya seorang penonton di pasar itu sinis. Orang gila itu menatap tajam semua orang yang monontonya di pasar itu lalu bertanya “Coba [terka] kemana Tuhan pergi? Tak ada jawaban. Orang gila itu menjawab sendiri “Aku mau mengatakan kepada kalian. Kita telah membunuhnya. Ya kita semua telah membunuhnya!”

Kisah diatas hanyalah metaforika Nietszche (1844-1900), filosof proklamator kematian Tuhan di Barat. Metafora ini tentu menjengkelkan. Jangankan membunuh Tuhan, membunuh makhluk saja dianggap jahat. Tapi Nietszche juga jengkel pada sesuatu yang disebut Tuhan. Tuhan baginya hanya ada dalam pikiran. Tuhan tidak wujud diluar sana. Ia memang ateis tulen. Lho, kalau begitu Tuhan yang mana yang ia bunuh? Sebentar!!

Ateisme a la Nietszche bukan tanpa preseden. Orang Barat nampaknya sudah lama gerah dengan agama. “Siapapun yang beragama pasti tidak bebas”, kata Nietszche. Agama dianggap mengebiri kebebasan. Dulu menjadi sekuler pun susah, apalagi ateis. Sedikit-sedikit dituduh ateis. Ateis bahkan hampir seperti plesetan dan penghinaan. “Kamu ateis!” sama maksudnya dengan “Kamu anarkis! Kamu komunis!” Ateis malah bisa berarti sifat orang tidak saleh. Munafik, pendosa yang merasa suci, berani dan bangga, bagi John Wingfield adalah ateis. Bagi dramawan Inggeris, Thomas Nashe (1567-1601), ambisius, tamak, rakus, sombong dan pezina termasuk ateis. Lebih menggelikan lagi standar Penyair William Vaughan (1577-1641), tandanya ateis yang nyata adalah menaikkan sewa rumah. Pendek kata semua yang buruk adalah ateis.

Ateis yang agak akademis adalah yang kritis pada teologi Kristen dan institusi gereja. Giordano Bruno (1548-1600), tokoh rasionalis Italia, Pierre Carvin, Pendeta Robinson, pengarang Honest to God, Paul Tillich, pengarang Sytematic Theology, Schleirmacher (1768-1834) tokoh hermenutika adalah pengkritik teologi Kristen dan dianggap ateis.

Ateis yang lebih canggih adalah yang berani menggugat Tuhan. Inkar saja tidak cukup jadi hero. Inkar harus dibumbui caci-maki, jadilah blasphemy. ”Tuhan Yahudi dan Kristen adalah tiran” kata Hegel (1770-1831) dan Kant (1724-1804), karena minta ketaatan penuh. Schoopenhuer (1788-1860) mendahului Nietszche menegaskan tuhan tidak ada. Sesudah Nietszche membunuh tuhan, Rudolf Bultmann, (1884-1976) penulis New Testament and Mythology, memastikan “Tuhan dalam Bible telah mati, kalau tidak sekarat”. Tuhan bagi mereka adalah tirani jiwa “the stodgy old tyrant of the soul”. Bukan Tuhan agama-agama, karena Ia dianggap sudah tidak ada. Inilah Tuhan yang dibunuh Nietszche itu.

ِMengapa orang Barat bangga dan bernafsu menjadi ateis? Michael Buckley menjawab dengan buku ilmiyah yang ia beri judul At the Origins of Modern Atheism – 1987 – (Asal Usul Kekafiran Modern). Meskipun kafir tapi modern, meskipun modern tapi kafir, mungkin begitu plesetannya. Buckley membahasnya secara analitis, serius dan komprehensif. James E Force memuji buku ini sebagai “big, bold [and] highly readable book”.

Ateisme muncul di awal era modern, kata Michael karena teologi Kristen tunduk pada filsafat (Christian theology becomes subservient to philosophical reason). Biang keladinya adalah pemikir dan filosof yang ia juluki new rationalistic defender of faith atau rationalistic philosophers, seperti Lessius, Mersenne, Descartes (1596-16500, Malebranche, Newton (1642-1727) dan Clarke. Mereka bicara tentang Tuhan tanpa bicara tentang Yesus.

Bukan hanya itu, kata James. Ateisme, wujud juga gara-gara merebaknya gerakan kritik terhadap Bible. Dari sejarah penulisannya, konsepnya tentang Tuhan dan akhirnya eksistensi Tuhan itu sendiri. Pengkritik Bible biasanya berlindung dibawah paham Deisme. Deist percaya pada Tuhan dengan akal, bukan lewat Bible. Tokoh-tookoh Deis Inggeris adalah Spinoza, Bruno, Thomas Hobbes, Richard Simon dan lain-lain. Semuanya adalah tokoh-tokoh rasionalis. David Berman dalam bukunya A History of Atheism in Britain: From Hobbes to Russel, setuju dengan James. Deisme adalah biang keladi ateisme. Ateisme modern lahir karena akarnya diremehkan, dicurigai dan terkadang dianggap sepi oleh para teolog yang merasa terancam.

Ateisme dipicu oleh kebencian terhadap dan kebebasan (liberalisme) dari agama. “Now hatred is by far the greatest pleasure”, kata Don Juan. Karena itu banyak cara menjadi kafir. Ada yang inkar Tuhan saja (atheis), ada yang inkar agama saja (infidel) dan ada yang menolak pengetahuan tentang Tuhan dan eksistensiNya sekaligus (agnostic). Ada yang meragukan wahyu Tuhan (skeptic), dan ada yang menolak Bible sebagai wahyu Tuhan (deist). Tapi ada juga yang menolak wahyu secara intelektual, yaitu disbeliever. Untuk yang minat inkar Tuhan dengan akal dan hatinya, ia bisa memilih cara unbeliever. (lihat The New International Webster Comprehensive Dictionary.hal. 1177). Banyak jalan menjadi kafir.

Dalam Islam kakufuran itu satu paket. Kufur pada rukun yang manapun tepat kafir. Sebab satu rukun berkaitan dengan rukun yang lain. Dalam al-Qur’an inkar Allah (al-Nahl 106-107), inkar pada ayat-ayat Allah (Israil 98; Maryam 73), atau menolak wahyu yang diturunkan (Muhammad 9; al-Hajj 72), adalah kafir. Malah beriman pada Allah tapi kufur pada Nabi (al-Nisa’ 150-151), sama saja, tetap kafir.

Lucunya Muslim juga terigiur shopping menu ateisme. Fovoritnya adalah menu skeptic, disbeliever dan agnostic. Iman pada al-Qur’an di Lauh Mahfuz, tapi skeptik pada al-Qur’an yang diturunkan. Mensucikan maknanya tapi melecehkan huruf dan mushafnya. Ngaku beriman tapi ragu apakah bisa memahami Allah, mirip doktrin credo et intelegam. Jika mahasiswanya berani bertanya ”mana epistemologi Tuhan?” dosennya malah dengan arogan menulis tesis ”Menggugat Wahyu Tuhan”. Jika di Barat memprotes gereja melahirkan ateisme, disini malah ada yang memprovokasi, ”agar maju tirulah Protestan!” Maksudnya agar maju hujatlah tradisi agama (sunnah). Supaya bisa menapaki thesis Weber dari Protestan menjadi kapitalis.

Jadi persepesi James benar. Ini adalah fenomena intelektual modern (modern intellectual phenomenon), bukan keagamaan atau sosial. Problemnya ada pada cendekiawan. Intelektualitas diadu dengan religiusitas, filsafat dengan teologi dan agama dengan sains. Mestinya kompromistis, integratif alias tawhidi. Tapi masalahnya, konsep tawhid tidak built in dalam teologi agama itu. Dalam buku Dialog between Theology and Philosophy, kalimat pertama yang ditulis adalah keraguan Tertulian ”Apa ya yang bisa dikongsi antara Athena dan Jerussalem, antara Akademi dan Gereja? Jawabnya tidak ada dan karena itu dialog antara teologi dan filsafat berbahaya.

Memang para teolog tidak siap dialog, kata Karen Armstrong dalam A History of God. Tapi filosof dan saintis terus menggugat dan memberangus agama. Motonya mudah ”Bicaralah ilmu apa saja asal jangan membawa-bawa Tuhan”. Kalau bicara Tuhan dalam sains anda salah kamar. Sorry sir, this is a science not theology! Teori-teori Ludwig Feurbach, Karl Marx, Charles Darwin, Friedrich Nietszche dan Sigmund Freud pun tidak memberi ruang untuk Tuhan. Arnold E Loen lalu menulis buku Secularization, Science Without God. Dunia ini bagi saintis adalah godless (tanpa tuhan). Sains yang bicara Tuhan ia tidak obyektif lagi. Here we must disagree, tulis Arnold tegas. Baru sekuler saja sudah menyingkirkan Tuhan, apalagi ateis. Tapi karena teolog terpojok, maka stigma “kamu ateis!” bisa berimplikasi “kamu saintis!” Itulah modern atheism.

”Tuhan” di Barat ternyata tidak hanya dihabisi di gereja-gereja, tapi juga di kampus-kampus. Mungkin karena tidak ada ilmu dalam teologi akhirnya tidak ada tuhan dalam ilmu (godless). Jadi ateis dizaman modern adalah ateis epistemologi. Orang menjadi ateis bukan hanya karena lemah iman, tapi juga salah ilmu. Ilmunya tidak menambah imannya. Epistemologinya tidak teologis dan teologinya tidak epistemologis. Dalam Islam, hati yang tak berzikir adalah mati, dan otak yang tidak bertafakkur akan kufur. Jika beriman pada Tuhan adalah fitrah semua insan, maka ketika Nietszche membunuh Tuhan – dalam hati dan pikirannya – sejatinya ia telah membunuh fitrahnya sendiri. Jadi Nietszche benar-benar telah melakukan bunuh diri spiritual, spiritual suicide. Subhanallah.

(Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M. Phil, Pemimpin Redaksi Majalah ISLAMIA dan direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS))

=filosofi burjo=